Selasa, 07 Agustus 2012

Parastiologi Medik

    Parasitologi berasal dari kata Parasitos yang artinya organisme yang mengambil makanan dan logos yang artinya ilmu, tela'ah. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme-organisme yang hidup sementara atau tetap di dalam atau di permukaan organisme lain yang dihinggapi untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme itu.
    Parasitologi medik mempelajari parasit yang menghinggapi manusia dan dapat menyebabkan penyakit, kelainan, dan kematian


A. Pembagian Parasit
Parasit yang menghinggapi manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Fitoparasit (parasit tumbuhan), meliputi :
    a. Jamur
    b. Bakteri
2. Zooparasit (parasit hewan), meliputi :
    a. Protozooa (hewan yang mempunyai sel tunggal)
        Contohnya : Entamoeba sp., Trichomonas sp., Plasmodium sp.
    b. Metazoa (hewan yang mempunyai jaringan)
        Contohnya : cacing, serangga
3. Spirokhaeta dan Virus
    Mikroorganisme ini berukuran ultra-mikroskopis dan struktur selnya lebih sederhana dari pada jamur, bakteri, dan protozoa.

B. Daur Hidup
     Untuk melangsungkan hidupnya, parasit harus bisa ditularkan dari hospes satu ke hospes lain. Parasit yang hanya mempunyai satu hospes, daur hidupnya digambarkan dengan bagan sederhana, sedangkan yang mempunyai dua hospes atau lebih, daur hidupnya digambarkan dengan bagan yang lebih kompleks.
     Kepentingan mempelajari daur hidup suatu parasit pada manusia yaitu untuk mengetahui stadium-stadium dalam daur hidupnya yang dapat dipakai untuk diagnosis (stadium diagnostik) dan stadium pada saat mulai infeksi (stadium infektif). Dewasa ini, pengetahuan tentang siklus hidup suatu parasit banyak dipakai dalam perencanaan program pemberantasan parasit yang terdapat di luar tubuh hospes dan pengobatan terhadap parasit yang terdapat dalam tubuh hospes.

D. Hospes, Vektor, dan Parasit
     Organisme yang dihinggapi parasit disebut hospes. Untuk melangsungkan hidupnya, parasit memerlukan satu hospes atau lebih. untuk kelangsungan hidup parasit dikenal bermacam-macam hospes. Organisme yang dihinggapi parasit hingga tumbuh menjadi dewasa dan melangsungkan perkembangbiakan disebut hospes definitif. Contohnya, manusia sebagai hospes definitif Ascaris lumbricoides. Organisme (hewan) yang  dihinggapi parasit sampai stadium infektif yang dapat ditularkan disebut hospes perantara. Organisme (hewan) yang dihinggapi parasit stadium infektif yang tidak dapat tumbuh menjadi dewasa, tetapi dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif disebut hospes paratenik. Sementara itu, organisme yang dihinggapi parasit dan sekaligus berperan sebagai sumber infeksi pada manusia disebut hospes reservoir. 
     Golonga serangga yang menularkan parasit pada manusia dan hewan disebut vektor. Misalnya, nyamuk Anopheles sp. sebagai vektor malaria, Musca domestica sebagai vektor penyakit cacing usus, dan Culex quinquefasciatus sebagai vektor filariasis.
     Parasit yang menghinggapi manusia ada yang menetap mulai dari larva sampai menjadi dewasa. Namun, telah diketahui beberapa parasit yang siklus hidupnya berada diluar tubuh manusia dan di alam bebas, misalnya di air, tanah, dan tumbuhan.
     Menurut sifat hidupnya, parasit dapat dikelompokkan menurut tempat hidupnya, keperluan akan hospes, jenis hospes yang dihinggapi, dan lamanya hidup.
1. Menurut tempat hidupnya
    a. Ektoparasit, parasit yang hidup di permukaan hospes, 
        Misalnya Pediculus capitis (kutu kepala).
    b. Endoparasit, parasit yang hidup pada organ dalam hospes, 
        Misalnya Enterobius vermicularis (cacing kremi)
2. Menurut keperluan akan hospes
    a. Parasit obligat, parasit yang selalu membutuhkan hospes tertentu dan akan mati apabila tidak ada hospes itu, misalnya kelompok cacing perut
    b. Parasit fakultatif, parasit yang hidup dengan mengambil makanan pada hospes tertentu, tetapi juga dapat hidup tanpa hospes itu, misalnya nyamuk
3. Menurut jenis hospes yang dihinggapi
    a. Parasit moksen, parasit yang hanya ditemukan pada satu jenis hospes, misalnya Ascaris lumbricoides.
    b. Parasit poliksan, parasit yang dapat ditemukan pada lebih dari satu jenis hospes, misalnya Toxoplasma gondii.
4. Menurut lamanya hidup pada hospes
    a. Parasit permanen, parasit yang menetap pada hospes tertentu, 
        Misalnya Ascaris lumbricoides.
    b. Parasit temporer, parasit yang sewaktu-waktu menghinggapi hospes tertentu, 
        Misalnya sengkenit.

Sumber : Parastilogi Medik 1 (Helmintologi) : Pendekatan Aspek Identifikasi, Diagnosis, dan Klinik / Drs. Jangkung Samidjo Onggowaluyo, M. Biomedik