nilai-nilai asas kemelayuan terangkum dalam “Pakaian Dua Puluh lima ” atau “Sifat dua puluh lima ”. Nilai-nilai ini meresap dan berakar umbi menjadi sifat masyarakat Melayu. Ini menyebabkan anak Melayu menjadi orang yang sempurna lahiriah dan batiniah.
Nilai-nilai tersebut adalah seperti berikut:
Nilai-nilai tersebut adalah seperti berikut:
- Sifat tahu asal mula jadi, tahu berpegang pada Yang Satu.
- Sifat tahu membalas budi.
- Sifat hidup bertenggangan, mati berpegangan.
- Sifat tahukan bodoh diri
- Sifat tahu diri
- Sifat hidup memegang amanah
- Sifat benang orang
- Sifat tahan menentang matahari
- Sifat tahu menyimak, pandai menyimpai
- Sifat menang dalam kalah
- Sifat tahan berkering, mau berbasah
- Sifat tahu unjuk dengan beri, tahu hidup bertenggangan
- Sifat timbang dengan sukat
- Sifat tahukan malu
- Sifat berpada-pada
- Sifat ingat dengan minat
- Sifat hemat dan cermat
- Sifat tahu harta berpunya, tahu pinjam memulangkan
- Sifat tahu hidup meninggalkan, tahu mati mewariskan
- Sifat lasak mengekas, tekun mengais.
- Sifat menggulat air setimba
- Sifat merendah menjunjung tuah
- Sifat lapang terbuka tangan
- Sifat berbaik sangka
- Sifat yang Pucuk
Nilai ini juga berjumlah dua puluh lima sebagaimana nilai ”Sifat dua puluh lima”. Kerana itu, nilai ini juga dikenali dengan ”Pantangan yang dua puluh lima.”Pantangan tersebut adalah seperti berikut:
- Membelakangi syarak
- Durhaka keada orang tua
- Membuang adat tembaga
- Bermanja-manja
- Mengada-ada
- Berlengah-lengah
- Besar kepala
- Buta keta atau mata kayu
- Bercawat ekor
- Makan menghabiskan
- Bercabang lidah
- Jilat menjilat
- Meminta-minta
- Menjilat ludah
- Membuang peuah
- Bermegah-megah
- Membabi buta
- Lupakan hutang
- Berburuk sangka
- Muka tebal atau tebal muka
- Mencampakkan beban di bahu
- Mengoyak baju di badan
- Menggunting dalam lipatan
- Menjala angin
- Kerja tak menyudah